Statistik menunjukkan bahwa memiliki dua saham akan mengeliminasi 46% risiko non-pasar dibandingkan dengan tanya memiliki satu jenis saham. Jenis risiko ini dipastikan berkurang 72% dalam sebuah portofolio berisi empat saham, berkurang 81% dengan delapan jenis saham, 93% dengan enam belas jenis saham, 96% dengan 32 jenis saham, dan 99% dengan 500 jenis saham. Tanpa perlu memedulikan tingkat akurasi angka-angka statistik ini, ada dua hal yang harus diingat:
1. Setelah membeli enam atau delapan jenis saham dari industri-industri yang berbeda, keuntungan menambahkan lebih banyak jenis saham dalam portofolio Anda dengan tujuan untuk menurunkan risiko adalah kecil, dan
2. Risiko pasar secara keseluruhan tidak akan tereliminasi hanya dengan menambahkan lebih banyak jenis saham dalam portofolio Anda.
1. Setelah membeli enam atau delapan jenis saham dari industri-industri yang berbeda, keuntungan menambahkan lebih banyak jenis saham dalam portofolio Anda dengan tujuan untuk menurunkan risiko adalah kecil, dan
2. Risiko pasar secara keseluruhan tidak akan tereliminasi hanya dengan menambahkan lebih banyak jenis saham dalam portofolio Anda.
Menurut Teori Portofolio Modern yang dirintis oleh Harry Markowitz, diversifikasi yang optimal akan tercapai dengan 20 jumlah saham dalam suatu portofolio. Lebih dari 20 saham, maka penambahan 21 s.d tak terhingga saham, hanya akan mengurangi risiko 0.8%.
Menurut David Dreman, untuk membentuk portofolio optimal, saham yang dipilih adalah yang terbaik dengan harga termurah dalam industrinya masing-masing.
Menurut David Dreman, untuk membentuk portofolio optimal, saham yang dipilih adalah yang terbaik dengan harga termurah dalam industrinya masing-masing.
Pertanyaan yang timbul kemudian adalah apa tujuan Anda membuka akun saham dan memilih portofolio sendiri? Jika tujuannya adalah agar Anda dapat mengalahkan return pasar, maka sebaiknya Anda tidak terlalu banyak memilih saham dalam portofolio. Semakin banyak saham dalam portofolio maka profil risiko dan return Anda semakin mendekati kinerja pasar.
Lagipula jika Anda memiliki terlalu banyak saham dalam portofolio, mengapa tidak membuka akun reksadana saja yang dikelola oleh institusi, alih-alih membuka akun saham sendiri. Jika Anda berpendapat bahwa risiko menaruh semua telur dalam satu keranjang adalah besar dan berbahaya, maka saya mengingatkan bahwa tentu tidak seluruh dana Anda taruh dalam investasi saham. Tentunya Anda masih memiliki aset lain berupa properti, atau deposito, atau emas, dan sebagainya.
Menaruh seluruh uang Anda dalam bentuk investasi saham memang berisiko tinggi. Tapi jika Anda telah mengalokasikan dana Anda dalam bentuk aset lainnya, maka menurut saya tidak beralasan jika Anda ketakutan dengan hanya memilih 6-10 saham -yang betul-betul terpilih- dalam portofolio Anda. Bukankah cita-cita Anda ingin mengalahkan return pasar dan fund manager reksadana? :)
Sumber:
1. Stock Market Genius, Joel Greenblatt, 1998
2. Portfolio Selection: Efficient Diversification, Harry Max Markowitz,1952
3. Contrarian Investment Strategies; the Next Generation, 1998
3. Contrarian Investment Strategies; the Next Generation, 1998

Tidak ada komentar:
Posting Komentar